Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Selasa, 12 November 2013

Infotainment is Infotainment

By: Unknown On: Selasa, November 12, 2013
  • Share The Gag
  • Tiba-tiba saja dalam beberapa hari belakangan ini,  salah satu band favorit saya Saint Loco wara wiri di semua Infotainment Tv nasional berkenaan dengan kejadian yang menimpa salah satu personilnya, Barry . vokalis band beraliran Nu Metal/Rapcore itu disiram air keras di sekitar wajah dan lehernya oleh orang yang tak dikenal saat habis manggung di Malang. mengejutkan memang tapi membuat saya lantas berpikir kalau tidak ada kejadian ini mana mungkin Barry dkk menjadi bahan berita. Tidak adakah yang tertarik memberitakan ketika band ini mampu sepanggung dengan band NOFX di Quebec, Kanada? atau adakah  yang tertarik meliput Project EAR, dimana Saint Loco berkolaborasi dengan beberapa musisi rock Asia Tenggara?, itu semua adalah bentuk prestasi yang telah dibuat tapi untuk jadi bahan berita,hohoho tunggu dulu jangankan jadi berita dilirikpun tidak oleh kamera Infotaiment. 

    Mungkin Saint Loco hanya jadi perwakilan dari "sampah"nya Infotainment kita. Saya teringat salah satu materi Sammy (Komik/Stand Up Komedian) di suatu Stand Up nya mengatakan adanya pergeseran makna dari Infotainment di Indonesia. Secara literari Infotainment adalah berita-berita dari dunia hiburan yang tentu saja sifatnya memberikan informasi yang diinginkan masyarakat. jadi kalau kita berbicara Infotainment isinya kira-kira seperti ini : Film apa yang akan dan lagi tayang di Bioskop, Agnes Monica akan konser di mana, lagu baru apa yang sedang hits dll. Bukan apa isi tas si selebriti A, perceraian si Artis B, atau si Aktor C lagi membuat bikin kolak (WTF). Dan yang lebih absurd adalah acara Infotainment yang menggunakan kata Investigasi di belakangnya namun isinya tentang jalan-jalan si Artis D, Investigasi??Men, you're drunk!!!. 

    Berita-berita tersebut sebenarnya sangat sangat tidak penting namun jam siarnya yang sudah seperti sholat lima waktu  (Pagi,Siang,Sore,Malam)  membuat siapun tiba-tiba menonton dan menganggapnya seolah-olah menjadi penting. Infotainment is Infotainment but In Indonesia is a BULLSHIT....

    Senin, 11 November 2013

    "Saya Siap Miskin Demi Negara Ini", are u kidding me????

    By: Unknown On: Senin, November 11, 2013
  • Share The Gag
  • Tulisan singkat ini saya tulis masih dalam euforia Timnas U-19 bukan soal kesuksesannya namun cerita-cerita menarik diluarnya. Mungkin kalo sebagian teman-teman sadar dan memperhatikan Timnas kita ini dalam pemberitaannya, paling Quoteable atau setiap kata-kata yang dilontarkan baik pelatih maupun pemain sangat  banyak yang bisa di kutip. Misalnya Evan Dimas dengan "Hanya Tuhan yang tidak bisa dikalahkan", Coach Indra Syafrie dengan "level kita sudah di atas Asia" dan yang paling menarik adalah beberapa minggu yang lalu pernyataan Evan Dimas yang akan menjadi inti tulisan saya ini, dia mengatakan "Saya siap miskin demi negara ini", Pernyataan ini dia lontarkan ketika ia ditanya oleh wartawan tentang mengapa ia menolak kontrak 300 juta yang ditawarkan kepadanya sebagai bintang iklan. 

    Banyak yang memuji sikap Evan namun saya melihatnya dari sisi berbeda, saya merasa pernyataan Evan ini anomali dengan situasi yang berkembang sekarang dan cari aman. Anomalinya begini, tanpa dia berkata seperti itupun banyak pesepak bola yang akhirnya "miskin" setelah dia pensiun karena kurangnya perhatian dari negara. Belum meng-industrinya sepak bola kita, dimana lagi mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan di tengah banyaknya klub yang collapse dan menunggak gaji pemainnya. Pada dasarnya memang membela Timnas adalah kebanggaan bukan faktor uang namun  efek ketika berprestasi mendatangkan uang, itu adalah konsekuensinya. 

    Pernyataan yang cari aman, ya itu kesan yang juga saya tangkap dari pernyataan yang dikeluarkan oleh Evan. Evan mencoba tidak melawan arus opini dari masyarakat yang mengatakan karir pesepak bola Indonesia akan mandek jika bermain iklan ataupun masuk infotainment. Hal ini ada karena  berkaca pada beberapa pesepak bola yang katanya gara-gara main iklan dan masuk infotainment permainannya menurun (are u kidding me?), yang sampai sekarang saya masih mencari korelasinya, apa iya karena gara-gara itu. Tidak bisa saya membayangkan bagaimana "hancurnya" Evan Dimas karena reaksi dan komentar masyarakat jika tiba-tiba Evan muncul di iklan sosis atau iklan apapun itu. 

    Messi dengan sederet iklannya menggenggam 4 kali pemain terbaik dunia. Ronaldo dari iklan shampo sampai sempak sekalipun menjadi salah satu pemain terbaik dan termahal dunia. jangan ditanya tentang David Bechkam iklannya bejibun tapi masih diperebutkan oleh klub-klub besar sampai dirinya memutuskan pensiun. Terakhir bagaimana dengan santainya Gerard Pique punggawa Barcelona masih menyempatkan menonton MotoGP valencia 5 jam sebelum bertanding. apakah konteksya berbeda? tentu tidak! so kenapa harus berbeda perlakuan cara pandang antara pemain kita dan pemain-pemain luar. perlu diingat level dan intensitas  permainan di sana (Eropa) sangat-sangat tinggi. jadi menurut saya biarkan mereka mendapatkan "nasi"nya sendiri ketika kita tidak mampu mensejahtrakan.