Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Sabtu, 30 Maret 2013

Madrid & Barca di Tengah Para "Groupis"

By: Unknown On: Sabtu, Maret 30, 2013
  • Share The Gag
  • Saya tidak fanatik pada sebuah klub sepak bola namun saya cukup memperhatikannya. Saya ingin membahas real madrid salah satu klub tersukses di Planet ini. Hal yang membuat saya menulis ini adalah untuk fans Barcelona yang menyerang habis-habisan  fans Madrid  tentang klub terbaik. ada salah satu tweet teman yang saya baca " klub terbaik adalah dihuni pemain terbaik yang diproduksi sendiri bukan membeli pemain yang memang sudah baik dan menjadi klub terbaik" kira-kira begitu. 

    Ini merujuk keberhasilan klub Barcelona menguasai dunia lewat pemain-pemain yang mereka hasilkan dari akademi mereka sendiri, dan dengan pongahnya memaki para fans Madrid tentang persoalan itu. Sekali lagi saya bukan pecinta kedua klub tersebut saya cuman pecinta sepak bola namun saya menganggap para fans Barca ini melontarkan pernyataan yang tidak berdasar tentang Madrid. Kalo ditilik diakhir 90-an dan di awal 2000-an waktu itu Madrid lagi jaya-jayanya dengan sederet bintang-bintang lokal dari hasil produksi klub tersebut sebut saja Iker casillas, Ivan Helguera, Salgado, Fernando Hiero, Guti, Pavon, Redondo,Morientes, dan Raul Gonzales sedangakan Barcelona saat itu tenggelam dalam persaingan dan skuad mereka yang di isi oleh pemain2 impor yang bukan hasil produk dari klub tesebut sebutlah misal Patrik Kluivert, Frank de Boer, Philip Cocu,Rivaldo,Marck Overmars, dan Jari Litmanen. 

    Jadi agak tidak fair jika hal itu diangkat pada konteks kekinian tanpa melihat waktu kebelakang. Saya kira persoalannya adalah kebikakan klub masing-masing. ketika dulu timnas Spanyol di isi oleh para madridista sekarang oleh para culles yah karena memang waktu membawanya...so setiap klub punya sejarahnya punya kisah suksesnya dan masa kelamnya. jadi membayangkan jika facebook dan twitter sudah ada sepuluh atau lima belas tahun yang lalu agak pesimis ada twit atau status seperti di atas,,,hehehehe

    Gool yang Meng-Global

    By: Unknown On: Sabtu, Maret 30, 2013
  • Share The Gag

  • Maraknya tayangan olah raga di televisi khususnya sepakbola membuat euforia tersendiri. Televisi-televisi swasta beradu membeli hak siar demi memuaskan dahaga pecinta bola tanah air mulai dari liga Inggris,Italia,Jerman,Perancis, Spanyol, dan juga Indonesia beserta acara-acara tambahan diluar sepak bola itu sendiri yang masih berkaitan tentunya. Namun kalau kita jeli melihat atas apa yang tersampaikan diatas adalah seiring maraknya acara tersebut bermunculan juga para pecinta atau fans dari salah satu klub, membuat sebuah komunitas yang saya lebih senang menyebut mereka para "Groupis" di kalangan anak muda di indonesia. 

    Ada United indonesia untuk fans Manc United, ada FCBI untuk Barcelona, MCFC untuk Manc City dan banyak lagi "Groupis-Groupis" lainnya. Keberadaan mereka menjadi salah satu keabsahan dari sebuah produk Globalisasi. Semakin tidak terbatasnya dunia membuat hal ini menjadi mungkin, saya sangat kagum dengan permainan indah yang diciptakan oleh manusia yang bernama sepak bola, saya rela tidak tidur untuk bisa melihat aksi-aksi para pemain di subuh hari namun untuk membuat sebuah group atau masuk ke sebuah fanbase klub luar negri saya akan menjawab No Thanks

    Saya suka sepak bola, namun membuat saya tidak fanatik,saya mencintai permainanya bukan pada sebuah klub atau negara tertentu (tapi kalo timnas Indonesia, bolehlah). Bukannya saya anti pati dengan para "groupis-groupis" itu namun saya cuma masih bingung ada sekelompok anak muda di Indonesia mengagung-agungkan sebuah klub di Inggris sana misalnya sampai katanya rela mati untuk klub tersebut,Hellllooooo. apapun dilakukan untuk klub tersebut. padahal secara geografis Indonesia dan Inggris sangat jauh, satu di Asia dan satunya di Eropa, pengaruh langsung klub tersebut dengan pemuda-pemuda itu apa sehingga bisa mengambil sikap seperti itu, yang satu untung yang satunya buntung. 

    Klub-klub tersebut mendapatkan untung dari penjualan merchandise dan kita rela membelinya disini berapapun harganya, terus kita dapatnya apa?. Yang paling menggelikan adalah fenomena di sosmed jika pertandingan berlangsung akan ada perang makian, kata-kata kotor antar sesama anak bangsa gara-gara klub tersebut, hellooooo!!!, yang di Inggris sana mungkin akan mengatakan SIAPA ELU jika melihat realitas tersebut. Ya kita sama-sama tahu dan bukan sebuah rahasia, semua ini cuma hasil dari produk global pengeruk keuntungan (kapitalis) namun saya tidak anti akan hal itu, bagian dari sebuah budaya Pop saat ini yang saya yakin disemua dada dan hati para "groupis" tersebut hanya akan tersisa Pseudo kesenangan atau kemarahan. Ya menjadi sebuah kesenangan dan kemarahan yang semu terbalut dalam sebuah masa dan budaya..