Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Kamis, 02 April 2015

Arti Penting Cesar dan YKS Untuk Indonesia

By: Unknown On: Kamis, April 02, 2015
  • Share The Gag
  • Entah sudah berapa program yang dicipta para kreatif Trans Tv setelah YKS (Yuk Keep Smile) dipaksa lengser namun tak juga membuat pengiklan antri. Kejayaan YKS memang fenomenal,Mewabah dan meruah. Dari ketidak sengajaan Cesar mengekploitasi tubuhnya untuk joget patah-patah di bulan Ramadhan lalu akhirnya menjadi hits di seluruh Indonesia. Namun sayang karena keteledoran Cesar sendiri yang akhirnya acara ini harus dibanned oleh KPI.  Cesar harus mengakhiri bulan madu singkatnya dengan televisi karena ucapan yang katanya menghina Benyamin Sueb, panutan sekaligus Legenda para seniman Betawi. Pro-kontra mengiringi, ada yang kecewa sekaligus banyak yang melompat kegirangan saking senangnya program itu dihapus, karena katanya Cesar dan konco-konconya itu mematikan nalar. Tak taulah, sampai sekejam itukah acara joget-joget bisa mematikan Nalar sebuah bangsa.

    Ok-ok saya mungkin termasuk orang yang mencibir acara yang membayar Olga 30 juta per episodenya ini, namun jujur saya menikmati setiap kali Soimah teriak “oplosan” lagu yang sarat pesan moral itu. Dari sekian banyak ketidak bermutuan acara ini saya mendesak bapak Chaerul Tanjung memerintahkan anak buahnya untuk membuat YKS lagi. Kenapa?katanya acaranya ra mutu. Begini-begini, YKS itu menurut saya adalah anomali terbesar bangsa ini. Liat saja setiap episodenya studio penuh sampai meluber keluar hanya untuk joget bersama. Anak tak bisa sekolah, makan pun susah tapi masih bisa berjoget girang. Bangsa mana yang bisa begitu. Apalagi sekarang hidup terasa makin berat dan lamban. Pemerintahan baru sepertinya masih demam panggung, yang jadi korban adalah kita-kita ini dan para orang-orang tua yang memikirkan keberlangsungan hidup keluarganya. Rupiah lemah selemah-lemahnya, BBM naik, beras dan susu tak terbeli, Listrik dan gas diam-diam merangkak. Jadi kenapa YKS dan Cesar sangat mendesak karena alasan itu.

    Yakin saya ketika ada LSM luar yang mengukur happinest index sebuah bangsa mengumumkan hasil risetnya bahwa Indonesia masuk dalam kategori Negara paling berbahagia di dunia karena tempat surveynya pasti di Studio YKS. LSM itu pasti geleng-geleng kepala, setelah berkeliling Indonesia dengan segala macam keruwetannya tapi ada satu tempat di  mana masyarakat kelas bawah tampak asik berjoget tanpa hirau bagai Negara ini baik-baik saja. Tidak ada yang bisa melakukan itu selain YKS lewat komando Cesar. Negara tak mengakomodasi rakyatnya namun ketika mereka mencari sendiri pengalihan dari beratnya hidup tapi kenapa Negara membungkam. Kita ini bangsa yang paling kreatif di dunia. Negara tak bisa memberikan jaminan hidup, ibu-ibu rela antri bersama tiga anaknya sedari siang hanya untuk joget sambil berharap Olga mendatangi memberikannya Rp 50.000. Tak ada lapangan pekerjaan, Ely Sugigi dengan brilian mengumpulkan cabe-cabean untuk dijadikan penonton bayaran di YKS. Gara-gara acara itu berapa banyak keluarga yang akhirnya harapannya kembali tumbuh karena bisa mendapat sampingan pendapatan hanya dari joget yang paling heboh.  Tak ada bangsa selain Indonesia yang bisa begitu. Liat saja Swedia, Negara super makmur ini dilanda huru hara karena ribuan karyawan Eriksson di PHK. Di Indonesia setiap hari ratusan orang di PHK tapi kenapa tak berontak karena sekali lagi bangsa ini terlalu kreatif. Ketika di pecat mereka punya motor akhirnya jadi tukang ojek. Masih ada sisa pesangon, membuka counter pengisian pulsa di depan rumah. Orang-orang Swedia tak berpikir sampai kesitu makanya rusuh.

    Jadi apakah saya harus membuat petisi untuk membuat YKS bangkit lagi. Lebay memang tapi harus diakui YKS menjadi Oase bagi sebagian orang. Luhut Panjaitan kepala staf kementrian (posisi yang diada-adakan Jokowi) kemarin bilang semuanya akan baik ketika memasuki tahun ke tiga pemerintahan. Namun untuk mencapai kesana dengan strategi rakyat sebagai penanggung beban, dengan hormat saya katakan itu Jahannam pak. Keberadaan YKS dan Cesarnya adalah bentuk protes secara halus dari sebagian rakyat namun ketika orang-orang yang ada di ruang-ruang kelas entah Mahasiswa, Dosen dan para Profesor ikut berjoget saya takut nanti jogetnya dengan turun ke jalan. Ngeri kalo ini terjadi Sir.