Saya bukan orang Bandung pun juga
bukan pecinta Persib apalagi Bobotoh (Pendukung dalam bahasa Sunda) Persib atau bergabung dengan
Viking (fanbase Persib) namun saya juga ikut larut haru dan senang ketika Persib
menjadi juara Indonesia jumat malam lalu 7/11/2014. Lewat pertandingan yang
ketat plus drama adu penalti, Persib berhasil membasuh kerongkongan para Bobotoh
dari kehausan selama 19 tahun menunggu gelar kedua mereka.
Persib adalah klub yang memenuhi semua
syarat untuk juara. Finasial yang sehat, kualitas pemain luar biasa, manajemen
yang modern, serta basis pendukung yang besar, kalau ada kekurangan Persib
mungkin belum punya stadion sendiri.
kenapa saya mendukung Persib juara, bukan karena tidak senang dengan
Persipura namun ada yang lebih besar dari itu, kemenangan Persib bagus buat
perkembangan liga. Kalau klub-klub lain masih empot-empotan
mencari sponsor, menunggak gaji pemain, serta sulitnya membuat infrastruktur
manajemen yang professional Persib sudah lulus akan hal itu sejak 5 tahun yang
lalu. Perlu diketahui mungkin Persib satu-satunya klub eks perserikatan yang
berhasil bertransformasi menjadi klub professional sejauh ini ketika yang
lainnya mengaku sudah menjadi klub pro namun membayar gaji pemain saja susah.
Dibawah tangan H Umuh Muhtar
selaku komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) yang juga merangkap sebagai manajer,
Persib mendapatkan kejayaannya kembali. H Umuh membawa Persib dari klub APBD
menjadi non APBD sesuai dengan peraturan mengenai Liga super yang mewajibkan
semua klub harus menjadi klub pro sejurus dengan peraturan mentri dalam negri
(Permendagri) No 59/2007 yang mengharamkan menggunakan lagi dana APBD
untuk menjalankan operasional klub.
Kemenangan Persib yang diliput
media secara simultan dan bahkan ada stasiun televisi yang membuat siaran
langsung perayaan juara Persib membuktikan bahwa Persib bukan sekedar klub
namun Persib sudah menjadi sebuah brand. Persib bisa menjadi acuan/role model untuk klub-klub yang lain
bagaimana mengkapitalisasi fanatisme suporternya. Yang tampak jelas dari Bandung
adalah kecintaan yang luar biasa terhadap Persib. Tanpa bermaksud menafikan fanatisme
kota lain akan klubnya masing-masing namun bandung punya kekhasan yang lain
punya karakter yang lain, sehingga kadang ada anekdot bahwa berbicara bandung
itu Cuma 2P Perempuannya (Mojang bandung) dan Persib.
Berbicara fanatisme yang lain,
Timnas Indonesia jarang menggunakan stadion-stadion di Bandung atau di Jawa barat
untuk menggelar ujicoba atau turnamen
karena mudah ditebak animo penonton akan sangat kecil. Kalau memperhatikan tur
nusantara jilid II Timnas U-19 lalu ketika stadion kota-kota lain penuh sesak namun
ketika di Siliwangi penonton yang hadir hanya sepertiga stadion yang terisi, tanya
kenapa?. Ingat kejadian Roy Suryo lupa lirik Indonesia raya ketika mencoba
menenangkan bobotoh yang lagi “panas” karena satu stadion dengan the Jak (supporter
Persija) di Maguwoharjo? Kalau masih ingat, pak Roy memandu supporter untuk
menyanyikan Indonesia raya namun apa yang terjadi para Bobotoh malah
menyanyikan Lagu Halo-Halo Bandung. Apakah para Bobotoh tidak nasionalis? Nasionalisme
bobotoh untuk Indonesia jangan diragukan namun kalau mereka disuruh memilih
pasti mereka memilih Persib. Anda tau Mocca, Kuburan, Pass Band? lihat trak lagu di salah satu albumnya pasti ada lagu tentang kecintaanya terhadap Persib dan mesti diingat album mereka diedarkan secara nasional.
Coba tengok jersey Persib
Musim ini!, Baju yang berwarna dasar biru itu seakan berubah fungsi menjadi Galeri
iklan para sponsor. Tidak ada satupun klub yang mempunyai kemampuan menggaet
sponsor sebanyak itu di Indonesia. Saking banyaknya sponsor resmi
Persib, sampai jersey latihannya pun ada logo sponsornya.Luar biasa.
Jadi menurut saya ada dua arti
penting dari Juaranya Persib untuk sepak bola Indonesia. Yang pertama untuk
meningkatkan pemasaran Liga Super Indonesia (ISL) dimana Persib sebagai tauladan (Role Model), yang kedua bagus buat
perkembangan Industri Sepak Bola Indonesia ketika klub tidak melulu dipandang
secara primitf dan tradisional lagi bahwa hanya representasi sebuah daerah
namun lebih dari itu, klub bisa menjadi sebuah merek dagang atau istilah
kerennya Brand awareness. kenapa penekanan saya dari tadi ada dipersoalon Brand dan industri agar supaya tidak ada lagi cerita seperti Diego mendieta yang meninggal tak terurus dirumah sakit karena gaji tertunggak atau pemain PSMS medan yang terlunta di trak joging senayan karena gaji yang tertahan. Selamat buat Persib, Persib nu aing biarpun saya orang Makassar. hehehe
0 komentar:
Posting Komentar