Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Kamis, 30 Oktober 2014

Sepak Bola Lawak

By: Unknown On: Kamis, Oktober 30, 2014
  • Share The Gag
  • Dalam seminggu sepak bola kita menampakkan boroknya yang semakin bernanah. belum kita shock dengan Sepak bola gajah yang terjadi di Sleman, dua hari yang lalu kembali kita disuguhkan pemandangan kurang mengenakkan lainnya,  pertandingan 8 besar antara Semen Padang vs Arema yang membuat saya semakin malu dan geram melihat kondisi sepak bola kita. Pertandingan yang mestinya berjalan menarik itu dirusak  & diporak porandakan oleh wasit Novari Ihsan. saya tidak tau apakah regulasi pertandingan di indonesia berbeda dengan negara lain sampai begitu culasnya Novari memimpin pertandingan. ada 3 kejadian yang menurut saya adalah lelucon. 

    Pertama bagaimana mungkin Kurnia Meiga masih ada di lapangan ketika takel kerasnya, eh bukan takel tapi tendangannya terhadap Osas Saha tidak dianggap pelanggaran. Berapa kali kita melihat kejadian seperti itu di Liga-liga Eropa  100% hal itu harus diganjar kartu merah. Mesti diketahui Kurnia Meiga adalah orang terakhir dipertahanan. Parahnya lagi sudah tidak mendapatkan kartu merah wasit malah hanya memberikan tendangan sudut buat Semen Padang yang artinya tidak ada pelanggaran di situ. What a Joke. Begini ini kalo wasit kita belajarnya di Srimulat bukan di sekolah wasit kerjanya cuma gitting terus #eh. Videonya bisa dilihat di  link ini https://vine.co/v/OMw7PmhFt5Q

    Yang kedua, tidak diberinya penalti untuk Semen Padang ketika Igbonefo"menggunting" Esteban Viscara di kotak penalti Arema. Saya tidak tau apa alasan wasit tidak menyebut itu sebuah pelanggaran sedang dia ada di dekat kejadian. Sangat jelas Viscara sudah nyaman menerima bola namun tiba-tiba Igbonefo datang dengan tendangan ala Iko Uwaisnya. link videonya https://vine.co/v/OMwLHEmXh9I

    Ketiga, lama waktu Injury Time yang diberikan wasit cuma dua menit, seperti kita tahu di Sepak Bola tidak ada istilah menghentikan waktu permainan entah itu bola keluar atau ada pemain yang mendapat perawatan/ ditandu keluar lapangan, makanya ada Injury time untuk mengganti waktu yang terbuang selama 90 menit permainan. pertandingan  yang berjalan keras dan sering terhenti karena pelanggaran dan adu mulut antar pemain namun kenapa wasit cuma memberikan waktu 2 menit sebagai tambahan. Saya sudah menonton puluhan pertandingan ISL musim ini memang wasit-wasit di ISL itu sepertinya, taunya  waktu Injury itu 2 menit saja tanpa peduli ada kejadian apa sebelumnya di lapangan yang banyak menyita waktu. 

    Melihat jalannya pertandingan dan apa yang terjadi saya cuma membayangkan bagaimana perasaan Johar Arifin (Ketua PSSI), Hinca Panjaitan (Ketua Komdis), dan Roberto Rouw (Komisi wasit) melihat pertandingan itu. Kalau sikapnya biasa-biasa saja tanpa ada rasa malu seperti yang sering mereka tampakkan selama ini, sepak bola kita memang tidak lebih dari sekedar sampah. Terlalu jauh jika indonesia berbicara piala dunia sangaaaat jauh. Apakah juga mereka tidak malu mengenai wasit kita yang untuk tunamen setingkat ASEAN saja tidak pernah terlibat memimpin pertandingan. Jadi bisalah kita ukur kualitas wasit kita yang hanya sekelas wasit tarkam. 

    Jangan salahkan suporter yang rusuh setelahnya. jangan salahkan pecinta bola tanah air berpendapat liar jika liga ini memang sudah ada yang set dari awal, bahwa yang berhak untuk melaju ke fase ini ke fase itu sudah ada yang mengatur. Mari kembalikan sepak bola kepada khitahnya yang hanya sebuah permainan dengan satu bola diperebutkan 22 pemain. Permainan yang bisa dinikmati oleh siapapun tanpa urat leher yang menegang karena dirusak oleh sekelompok orang yang sejatinya pura-pura dan sok tau akan permainan ini.

    Rabu, 29 Oktober 2014

    Langgam Susi dan Ariel "NOAH"

    By: Unknown On: Rabu, Oktober 29, 2014
  • Share The Gag

  • Susi nama yang sangat Indonesia ini memenuhi timeline di Twiter dan Facebook saya dalam dua hari ini. Mentri  yang diangkat Jokowi untuk memperbaiki perikanan & kelautan kita ini membuat heboh  wartawan ketika setelah pengumuman kabinet di Istana Merdeka tanpa tedeng aling-aling melepas sepatu berhaknya (hells) dan duduk di atas rumput sembari menyalakan sebatang rokok. Pemandangan yang tidak  biasa itupun sontak menjadi pusat perhatian para pewarta di Istana petang itu.

    Indonesia sebagai “Mekkah”nya pengguna sosial media di dunia, membuat hal semacam itu dengan cepat merambat ,  berkembang liar di jejaring sosial.  Dengan dua tema besar ada yang pro, yang asik-asik saja dengan sikap yang diperlihatkan oleh bu Susi dan ada yang kontra yang tidak suka/tidak setuju dengan kelakuannya.   Kalau saya disuruh bersikap atas ibu Susi agak susah harus berdiri di mana karena yang pro dan yang kontra punya kebenaran atas pendapatnya masing-masing.

    Indonesia ini kalau ibarat mobil sudah turun mesin jadi butuh effort lebih untuk membuatnya bagus dan normal kembali. Untuk membuatnya bagus harus dengan cara dan orang-orang yang tidak biasa. Kecendrungan ini mulai tampak setelah pak Jokowi hadir di ruang keseharian kita lewat tv & Koran, bagaimana dia memimpin Solo & Jakarta dengan cara yang tidak biasa dan di luar pakem pejabat yang kita tahu. Setelah itu muncul Ridwan Kamil, Azwar Anas, Risma,Ganjar dan yang paling kontroversial Ahok. Gara-gara kemunculan mereka ada paradigma yang berubah pada sebagian masyarakat bahwa nilailah pejabat itu dari ETIKA-nya bukan ETIKET-nya.

    Hal ini muncul karena kita sudah muak dengan pejabat yang Etiket-nya terlihat santun & sopan namun Etika-nya tak lebih dari sekedar binatang dengan korupsi,saling suap, dan menikahi anak di bawah umur. Jadi dalam konteks ibu Susi sendiri, sebagian masyarakat sudah  mahfum,maklum,dan permissif atas Etiket yang diperlihatkan Ibu Susi- merokok,punya tato dan hanya lulusan SMP. Namun masyarakat bisa sangat keras dan tegas jika mereka melakukan korupsi, pelecehan seksual atau apapun yang menyangkut Etika. Intinya jika saya berpendapat pro seperti yang Gus Ahmad Sahal (kader muda NU) bilang “tampil urakan tapi anti korupsi itu lebih amanah daripada sopan tapi maling”.

    Untuk sebagian masyarakat yang kontra akan kelakuan ibu susi juga mempunyai alasan yang menurut saya tepat dan masuk akal. Jika kita bermain pada ranah role model/tauladan, sebagai publik figur ibu Susi harus menjaga Etiket-nya. Karena sebagai pejabat yang terus-terusan disorot lampu kamera alangkah tidak eloknya jika ibu Susi merokok namun pada saat yang bersamaan anak-anak kita ikut melihat lewat televisi. Kita tidak bisa menjelaskan konsep Etika dan Etiket atau “don’t judge a book by its cover” kepada anak-anak kita  jika kita selalu menampilkan ibu susi sedang merokok yang tanpa disadari anak-anak telah menangkap dan mengolah di otak mereka bahwa jika menjadi pejabat boleh seperti itu.

    Mengingat kasus yang menimpa Ariel “NOAH” beberapa tahun yang lalu atas kasus video pornonya yang merebak di masyarakat. Bukan karena aksi Ariel yang mengangkangi Luna Maya dan Cut tari namun setelah keluarnya Ariel dari penjara masyarakat tanpa malu,sangat permissif, tanpa perasaan bersalah kembali mengelu-elukan sang maniak seks seakan-akan amnesia dan dengan mudahnya diterima ditengah-tengah masyarakat. Kalau bukan Ariel sih tidak apa-apa namun ini Ariel “NOAH” seorang artis besar, publik figur, album laku berjuta kopi dengan jumlah penggemar yang bejibun. Efeknya apa? Ada anak SMP memperkosa teman sekelasnya beramai-ramai karena terinspirasi Ariel, yang paling menyesakkan pemerkosaan itu disaksikan oleh murid perempuan juga di dalam kelas tersebut tanpa rasa ada yang salah.Waddepak. 

    Pernah mendengar Edison Chen pemeran dalam film Initial D buatan HongKong. Foto dan video pribadi bersama pacarnya beredar luas di masyarakat. Tau apa yang dia lakukan? Membuat konfrensi pers permintaan maaf kepada publik dan para penggemarnya dan yang paling Epik dia mundur dari dunia keartisan dan meninggalkan Hongkong dan menetap di Kanada sampai sekarang. Edison paham benar bahwa dia adalah artis, panutan dan sebagai role model untuk banyak orang makanya dia mengambil keputusan itu agar masyarakat melupakan dan  tak mengikuti perbuatannya. Perlu diingat Hongkong ini jauh liberalnya dari pada Indonesia yang katanya masih memegang budaya ketimuran. Benang merahnya adalah Ibu Susi harus tau diri dan paham bahwa dia adalah panutan,publik figur dan tauladan di masyarakat mulai dari anak-anak sampai kakek nenek agar senatiasa selalu  menjaga sikapnya.

    semua pendapat itu relatif namun intinya menjadi pejabat itu musibah dan amanah luar biasa,kita dituntut tiba-tiba harus seperti orang suci setingkat dengan nabi. jadi saya senyam senyum saja ketika ada mentri yang dilantik, keluarganya sibuk menggelar tenda dan mengadakan syukuran. untuk bu Susi agak susah memang ketika kita tidak menjadi diri sendiri namun ketika itu didapatkan namun malah membuat gejolak bolehlah itu dikomporomikan.keep rock n roll bu!!!




    Kamis, 23 Oktober 2014

    Kalau sudah cinta

    By: Unknown On: Kamis, Oktober 23, 2014
  • Share The Gag



  • Kalau sudah cinta dapat pacar kulitnya hitam dibilang eksotis

    Kalau sudah cinta dapat pacar tonggos dibilang giginya unik

    Kalau sudah cinta dapat pacar gendut dibilang enak buat dipeluk dari belakang

    Kalau sudah cinta dapat pacar pendek dibilang Justin Bieber juga pendek kok

    Kalau sudah cinta dapat pacar jelek dibilang yang ganteng sudah terlalu mainstream

    kalau sudah cinta Ya mau bagaimana lagi……....

    #PakBeye

    By: Unknown On: Kamis, Oktober 23, 2014
  • Share The Gag

  • Rambut yang semakin memutih tampak jelas dibalik peci yang dia kenakan hari itu. Dengan langkah pasti meski terlihat berat dia menuruni tangga istana yang sudah didiaminya 10 tahun ini. Diiringi tangis staff istana dan beberapa Paspampres wanita, dia menaiki mobil tanpa RI 1 lagi menghiasi bumper depan mobilnya. Bukan waktu yang lama namun tidak juga singkat pak Beye akhirnya selesai juga hari ini.akhirnya yah tong.

    10 tahun yang pasti melelahkan buat bapak SBY namun saya tidak harus lupa untuk berterima kasih. Dengan keikhlasan hati saya berterima kasih  atas apa yang telah dilakukannya selama ini. Tidak ada orang yang sesabar dia di Indonesia, bayangkan dia orang paling sering dibully setelah Habib Rizieq. Peragu,lamban, dan sedikit sedikit curhat menghiasi kepala berita tentang dirinya selama ini. Yup, tidak ada pemimpin yang tanpa cela, dibalik karakter yang menjadi bahan bully-an nya selama ini ada beberapa hal yang patut kita apresiasi. 

    Menciptakan stabilitas setelah masa transisi yang penuh huru hara menjadi pekerjaan tak mudah, but he did it.  Membuat pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 7% setiap tahunnya. Menjadikan ekonomi kita terkuat ke 16 di dunia yang menghantarkan Indonesia masuk G-20. Mewariskan cadangan devisa terbesar sepanjang republik ini berdiri. Menjadikan kembali Indonesia pemimpin ASEAN. Dibidang hukum di era SBY terkonsentrasi pada pemberantasan korupsi dengan penguatan KPK menjadi tujuan, hasilnya SDA, A. Mallarangeng, Anas, Akil sampai besannya sekalipun (Aulia Pohon) di penjarakan. serta beberapa pencapaian yang tampak tak berarti karena ditutupi persoalan politik negri ini.

    Ok ok saya tahu akhir-akhir ini pak Beye dihujani kritik berkenaan persoalan UU pilkada langsung serta beberapa persoalan politik lain yang menyerangnya,namun di sini ada pola yang jelas terlihat selama  kepemimpinan Pak Beye bahwa ekonomi jelas menjadi concern-nya. Dia "mengorbankan" politik demi kestabilan ekonomi di Indonesia jadi jangan heran ketika presiden kita ke luar negri dipuja puji karena pencapaian ekonomi kita yang maha dahsyat namun didalam negri dia dicerca karena sikap poltiknya. Tampaknya pak Beye paham benar bahwa untuk apa anda punya kebebasan berteriak, berkumpul, dan menyatakan pendapat jika pulang kerumah nanti cuma makan nasi akik maka keseimbangan itu perlu antara politik dan ekonomi.

    Pak Beye ini mewariskan stabilitas ekonomi yang membuat kerja Jokowi lebih mudah melangkah. Jika Jokowi bekerja dengan benar dan dengan usaha yang luar biasa maka kita tinggal menunggu waktu, Negara yang digadang adalah macan Asia ini oleh Prabowo menjadi Negara dengan ekonomi ke 5 terbesar di dunia.

    Eh sori nanti kelupaan saya cuman mau saran ke Pak beye, mumpung sudah punya cukup waktu setelah tak lagi menjadi presiden Tiduuuur pak tiduuuuuuuuuuuuur kantong matamu loh…………

    Senin, 13 Oktober 2014

    PembinaanTitik!!!!

    By: Unknown On: Senin, Oktober 13, 2014
  • Share The Gag

  • Sesak sangat sesak ketika melihat Evan Dimas dan Putu Gede menangis sejadi-jadinya sesaat setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Jelas hal itu menggambarkan bagaimana pedihnya mimipi mereka hancur nan lebur seketika. 1-3 dari Uzbekistan dan 0-1 dari Australia menghancurkan mimpi itu, ya mimpi yang juga menjadi mimpi saya,kita dan semua jutaan rakyat Indonesia untuk bisa melihat timnasnya masuk piala dunia. Saya haram mencaci mereka saya haram menghujat mereka karena saya tau mereka sudah “berdarah-darah” untuk sampai di level sepakbola yang tak pernah kita bayangkan. Sebelum ada mereka sepakbola kita tidak pernah punya harapan, sepak bola kita menggalau dan gundah. Timnas kita untuk juara dilevel ASEAN saja susahnya minta ampun, sepak bola kita seperti tidak pernah beranjak kemana-mana. terlalu muluk bicara tingkat dunia berbicara di regional saja kita tak mampu.

    Sebelum September 2013 tidak ada yang pernah membicarakan tim ini. selain karena waktu itu PSSI masih bermasalah karena dualismenya, juga karena memang kita tak pernah serius mengelola Tim nasional apa lagi berbicara ditingkatan kelompok umur. Satu-satunya yang dikelola secara “serius” di sepak bola Indonesia adalah Liga Supernya, bukan karena Tim nasional yang tangguh menjadi tujuan namun gelimangan uang yang meruah disana. Membuat liga yang “bagus” berarti keuntungan besar buat beberapa orang di PSSI. FUCK YOU!!!. Entah sudah berapa banyak orang yang peduli dengan sepa bola Indonesia memberikan saran bahwa untuk membuat tim nasional yang tangguh harus dimulai dari pembinaan namun karena kita tak sabar dan selalu ingin instan mentahlah masuk-masukan itu.

    Indra Syafrie secara tersirat melakukan salah satu esensi dari pembinaan, talent scouting. Coach Indra harus berjalan hampir ke seluruh indonesia meskipun salah apa boleh buat kondisi memaksanya begitu. Coach Indra tidak perlu keliling Indonesia untuk mendapatkan Yabes Roni di kupang atau Syahrul Kurniawan di Ngawi jika saja klub-klub di Indonesia yang katanya professional itu mempunyai akademi sepakbolanya masing-masing dan PSSI menyelenggarakan liga antar akademi tersebut.  Karena mereka tidak melakukan dan tak mau melakukan jadilah indra syafrie seperti Jokowi blusukan kemana-mana mencari pemain, parahnya lagi tanpa ada biaya dari PSSI. Jancok!!!

    Setelah timnas juara di Sidoarjo barulah bajingan-bajingan itu angkat bicara dan mengklaim keberhasilan yang sebenarnya tak pernah mereka lakukan. Membawanya keliling nusantara seperti sirkus dan menjual pertandingan mereka ke stasiun televisi dengan harga yang amat mahal menjadi follow up keberhasilan timnas U19 sekaligus membebani mereka untuk lolos piala dunia. Indra syafrie yang mencoba bertahan dari tekanan tak kuasa menolak dari tangan-tangan tamak nan serakah itu.

    Sepak bola kita untuk dengan Jepang saja sudah tertinggal 30 tahun lebih, belum kita berbicara Argentina, Jerman, Belanda dan Spanyol. Jika tidak mulai dari sekarang haruskah kita tertinggal 100 tahun dengan mereka. Shinji kagawa, Keisuke Honda adalah hasil pembinaan jepang 20 tahun yang lalu. Goetze, Reus, dan Mueller hasil dari pembinaan jerman ketika mereka gagal juara di Jepang 2002 lalu. Apakah kita bisa berkata BP, Firman utina, Bachdim adalah hasil pembinaan kita berpuluh tahun lalu????

    Timnas U19 memberikan gambaran jelas kepada kita bahwa tim yang hanya dibangun dalam sehari itu ternyata mampu bermain sepak bola bagaimana kalau mereka lahir dari pembinaan yang serius tak taulah bagaimana hasinya. Evan, Paulo, Ravi memberikan kita harapan bahwa anak Indonesia mampu bermain sepakbola yang baik dan benar. Tugas PSSI sekarang membuat harapan yang terus menjadi harapan menjadikannya kenyataan. Apa lagi yang kamu tunggu jika tak melakukannya hari ini.

    Untuk Garuda jaya terima kasih telah memberikan kami kebanggaan. Jangan berhenti terbang. Seka air matamu jangan lelah kemanapun bola berlari, raih mimpimu yang terkubur hari ini. Saya tunggu kamu meraih emas di Asian games dirumah kita sendiri 2018 nanti. See u!

    Senin, 06 Oktober 2014

    Quote

    By: Unknown On: Senin, Oktober 06, 2014
  • Share The Gag
  • Beberapa Quote (kutipan) di bawah adalah favorit saya. saya mengambilnya dari beberapa lirik dari  musisi dalam maupun luar ataupun kutipan dari buku & artikel dari beberapa orang yang mugkin teman-teman kenal:

    "Komedi sejati  itu perlu kecerdasan untuk membuat materinya dan perlu kecerdasan untuk menikmatinya juga" ...Alit Susanto (Shitlicous)

    "You say you love rain, but you use an umbrella to walk under it. you say you love sun but you seek shelter when it is shinning. you say you love the wind, but when it comes you close your windows. so that why i'm scared when you say you love me".....Bob Marley

    "Setiap anak adalah jenius tapi kalau kamu nilai seekor ikan dengan cara ikan memanjat pohon, ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya".....Albert Einstein

    "Jelek dicerca, bagus tak jadi bahan cerita".....Pandji Pragiwaksono

    "Komedi itu sesuatu yang serius"........Indro Warkop

    "If you love a flower, dont pick it up. because if you pick it up. because if you pick it up it dies and it ceases to be what you love. so if you love a flower, let it be. Love is not about possession. Love is about appreciation".....Osho

    "Bagi saya definisi SANTUN adalah berjuang mewujudkan keadilan sosial buat rakyat, tidak mencuri uang rakyat itu namanya SANTUN, kalau cuma ngomong doang yang SANTUN tapi mencuri itu namanya BAJINGAN,BANGSAT!"........Basuki Tjahya Purnama (Ahok)

    "Planet Bumi ini tidak hanya dimonopoli oleh orang Islam,
     orang tidak beriman saja boleh tinggal di sini"......Buya Ahmad Syafei Ma'arif.

    "Bunda Maria memakai Hijab dan anda minta saya tandatangani aturan larangan berhijab?".......Roberto Maroni, Mentri Italia.

    "Sebab hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang lain menentukan apa yang membuat kita bahagia".........Ernest Prakasa

    "Sastra adalah Muara dari segala keindahan"..............Andrea Hirata

    "Karena pemenang itu cuma satu bukan dua apalagi tiga".........Susi Susanti

    "Jangan bilang 'I love you full'. tapi bilang 'I love you almost full' berikan ruang untuk cinta bertumbuh"....Anies Baswedan

    "Bekerja itu bukan mencari nafkah namun ekspresi diri"............Jakob Oetama.

    "Saya ingin orang melihatku sebagai Liam bukan karena ketenaranku"......Liam One Direction

    "Kalau kamu tanya apa gunanya kecoak di dunia ini sama halnya saya bertanya apa guna puting pada laki-laki"............Sammy NotaSlimBoy