Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Senin, 13 Oktober 2014

Tagged Under:

PembinaanTitik!!!!

By: Unknown On: Senin, Oktober 13, 2014
  • Share The Gag

  • Sesak sangat sesak ketika melihat Evan Dimas dan Putu Gede menangis sejadi-jadinya sesaat setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Jelas hal itu menggambarkan bagaimana pedihnya mimipi mereka hancur nan lebur seketika. 1-3 dari Uzbekistan dan 0-1 dari Australia menghancurkan mimpi itu, ya mimpi yang juga menjadi mimpi saya,kita dan semua jutaan rakyat Indonesia untuk bisa melihat timnasnya masuk piala dunia. Saya haram mencaci mereka saya haram menghujat mereka karena saya tau mereka sudah “berdarah-darah” untuk sampai di level sepakbola yang tak pernah kita bayangkan. Sebelum ada mereka sepakbola kita tidak pernah punya harapan, sepak bola kita menggalau dan gundah. Timnas kita untuk juara dilevel ASEAN saja susahnya minta ampun, sepak bola kita seperti tidak pernah beranjak kemana-mana. terlalu muluk bicara tingkat dunia berbicara di regional saja kita tak mampu.

    Sebelum September 2013 tidak ada yang pernah membicarakan tim ini. selain karena waktu itu PSSI masih bermasalah karena dualismenya, juga karena memang kita tak pernah serius mengelola Tim nasional apa lagi berbicara ditingkatan kelompok umur. Satu-satunya yang dikelola secara “serius” di sepak bola Indonesia adalah Liga Supernya, bukan karena Tim nasional yang tangguh menjadi tujuan namun gelimangan uang yang meruah disana. Membuat liga yang “bagus” berarti keuntungan besar buat beberapa orang di PSSI. FUCK YOU!!!. Entah sudah berapa banyak orang yang peduli dengan sepa bola Indonesia memberikan saran bahwa untuk membuat tim nasional yang tangguh harus dimulai dari pembinaan namun karena kita tak sabar dan selalu ingin instan mentahlah masuk-masukan itu.

    Indra Syafrie secara tersirat melakukan salah satu esensi dari pembinaan, talent scouting. Coach Indra harus berjalan hampir ke seluruh indonesia meskipun salah apa boleh buat kondisi memaksanya begitu. Coach Indra tidak perlu keliling Indonesia untuk mendapatkan Yabes Roni di kupang atau Syahrul Kurniawan di Ngawi jika saja klub-klub di Indonesia yang katanya professional itu mempunyai akademi sepakbolanya masing-masing dan PSSI menyelenggarakan liga antar akademi tersebut.  Karena mereka tidak melakukan dan tak mau melakukan jadilah indra syafrie seperti Jokowi blusukan kemana-mana mencari pemain, parahnya lagi tanpa ada biaya dari PSSI. Jancok!!!

    Setelah timnas juara di Sidoarjo barulah bajingan-bajingan itu angkat bicara dan mengklaim keberhasilan yang sebenarnya tak pernah mereka lakukan. Membawanya keliling nusantara seperti sirkus dan menjual pertandingan mereka ke stasiun televisi dengan harga yang amat mahal menjadi follow up keberhasilan timnas U19 sekaligus membebani mereka untuk lolos piala dunia. Indra syafrie yang mencoba bertahan dari tekanan tak kuasa menolak dari tangan-tangan tamak nan serakah itu.

    Sepak bola kita untuk dengan Jepang saja sudah tertinggal 30 tahun lebih, belum kita berbicara Argentina, Jerman, Belanda dan Spanyol. Jika tidak mulai dari sekarang haruskah kita tertinggal 100 tahun dengan mereka. Shinji kagawa, Keisuke Honda adalah hasil pembinaan jepang 20 tahun yang lalu. Goetze, Reus, dan Mueller hasil dari pembinaan jerman ketika mereka gagal juara di Jepang 2002 lalu. Apakah kita bisa berkata BP, Firman utina, Bachdim adalah hasil pembinaan kita berpuluh tahun lalu????

    Timnas U19 memberikan gambaran jelas kepada kita bahwa tim yang hanya dibangun dalam sehari itu ternyata mampu bermain sepak bola bagaimana kalau mereka lahir dari pembinaan yang serius tak taulah bagaimana hasinya. Evan, Paulo, Ravi memberikan kita harapan bahwa anak Indonesia mampu bermain sepakbola yang baik dan benar. Tugas PSSI sekarang membuat harapan yang terus menjadi harapan menjadikannya kenyataan. Apa lagi yang kamu tunggu jika tak melakukannya hari ini.

    Untuk Garuda jaya terima kasih telah memberikan kami kebanggaan. Jangan berhenti terbang. Seka air matamu jangan lelah kemanapun bola berlari, raih mimpimu yang terkubur hari ini. Saya tunggu kamu meraih emas di Asian games dirumah kita sendiri 2018 nanti. See u!

    0 komentar:

    Posting Komentar