Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Rabu, 29 Oktober 2014

Tagged Under:

Langgam Susi dan Ariel "NOAH"

By: Unknown On: Rabu, Oktober 29, 2014
  • Share The Gag

  • Susi nama yang sangat Indonesia ini memenuhi timeline di Twiter dan Facebook saya dalam dua hari ini. Mentri  yang diangkat Jokowi untuk memperbaiki perikanan & kelautan kita ini membuat heboh  wartawan ketika setelah pengumuman kabinet di Istana Merdeka tanpa tedeng aling-aling melepas sepatu berhaknya (hells) dan duduk di atas rumput sembari menyalakan sebatang rokok. Pemandangan yang tidak  biasa itupun sontak menjadi pusat perhatian para pewarta di Istana petang itu.

    Indonesia sebagai “Mekkah”nya pengguna sosial media di dunia, membuat hal semacam itu dengan cepat merambat ,  berkembang liar di jejaring sosial.  Dengan dua tema besar ada yang pro, yang asik-asik saja dengan sikap yang diperlihatkan oleh bu Susi dan ada yang kontra yang tidak suka/tidak setuju dengan kelakuannya.   Kalau saya disuruh bersikap atas ibu Susi agak susah harus berdiri di mana karena yang pro dan yang kontra punya kebenaran atas pendapatnya masing-masing.

    Indonesia ini kalau ibarat mobil sudah turun mesin jadi butuh effort lebih untuk membuatnya bagus dan normal kembali. Untuk membuatnya bagus harus dengan cara dan orang-orang yang tidak biasa. Kecendrungan ini mulai tampak setelah pak Jokowi hadir di ruang keseharian kita lewat tv & Koran, bagaimana dia memimpin Solo & Jakarta dengan cara yang tidak biasa dan di luar pakem pejabat yang kita tahu. Setelah itu muncul Ridwan Kamil, Azwar Anas, Risma,Ganjar dan yang paling kontroversial Ahok. Gara-gara kemunculan mereka ada paradigma yang berubah pada sebagian masyarakat bahwa nilailah pejabat itu dari ETIKA-nya bukan ETIKET-nya.

    Hal ini muncul karena kita sudah muak dengan pejabat yang Etiket-nya terlihat santun & sopan namun Etika-nya tak lebih dari sekedar binatang dengan korupsi,saling suap, dan menikahi anak di bawah umur. Jadi dalam konteks ibu Susi sendiri, sebagian masyarakat sudah  mahfum,maklum,dan permissif atas Etiket yang diperlihatkan Ibu Susi- merokok,punya tato dan hanya lulusan SMP. Namun masyarakat bisa sangat keras dan tegas jika mereka melakukan korupsi, pelecehan seksual atau apapun yang menyangkut Etika. Intinya jika saya berpendapat pro seperti yang Gus Ahmad Sahal (kader muda NU) bilang “tampil urakan tapi anti korupsi itu lebih amanah daripada sopan tapi maling”.

    Untuk sebagian masyarakat yang kontra akan kelakuan ibu susi juga mempunyai alasan yang menurut saya tepat dan masuk akal. Jika kita bermain pada ranah role model/tauladan, sebagai publik figur ibu Susi harus menjaga Etiket-nya. Karena sebagai pejabat yang terus-terusan disorot lampu kamera alangkah tidak eloknya jika ibu Susi merokok namun pada saat yang bersamaan anak-anak kita ikut melihat lewat televisi. Kita tidak bisa menjelaskan konsep Etika dan Etiket atau “don’t judge a book by its cover” kepada anak-anak kita  jika kita selalu menampilkan ibu susi sedang merokok yang tanpa disadari anak-anak telah menangkap dan mengolah di otak mereka bahwa jika menjadi pejabat boleh seperti itu.

    Mengingat kasus yang menimpa Ariel “NOAH” beberapa tahun yang lalu atas kasus video pornonya yang merebak di masyarakat. Bukan karena aksi Ariel yang mengangkangi Luna Maya dan Cut tari namun setelah keluarnya Ariel dari penjara masyarakat tanpa malu,sangat permissif, tanpa perasaan bersalah kembali mengelu-elukan sang maniak seks seakan-akan amnesia dan dengan mudahnya diterima ditengah-tengah masyarakat. Kalau bukan Ariel sih tidak apa-apa namun ini Ariel “NOAH” seorang artis besar, publik figur, album laku berjuta kopi dengan jumlah penggemar yang bejibun. Efeknya apa? Ada anak SMP memperkosa teman sekelasnya beramai-ramai karena terinspirasi Ariel, yang paling menyesakkan pemerkosaan itu disaksikan oleh murid perempuan juga di dalam kelas tersebut tanpa rasa ada yang salah.Waddepak. 

    Pernah mendengar Edison Chen pemeran dalam film Initial D buatan HongKong. Foto dan video pribadi bersama pacarnya beredar luas di masyarakat. Tau apa yang dia lakukan? Membuat konfrensi pers permintaan maaf kepada publik dan para penggemarnya dan yang paling Epik dia mundur dari dunia keartisan dan meninggalkan Hongkong dan menetap di Kanada sampai sekarang. Edison paham benar bahwa dia adalah artis, panutan dan sebagai role model untuk banyak orang makanya dia mengambil keputusan itu agar masyarakat melupakan dan  tak mengikuti perbuatannya. Perlu diingat Hongkong ini jauh liberalnya dari pada Indonesia yang katanya masih memegang budaya ketimuran. Benang merahnya adalah Ibu Susi harus tau diri dan paham bahwa dia adalah panutan,publik figur dan tauladan di masyarakat mulai dari anak-anak sampai kakek nenek agar senatiasa selalu  menjaga sikapnya.

    semua pendapat itu relatif namun intinya menjadi pejabat itu musibah dan amanah luar biasa,kita dituntut tiba-tiba harus seperti orang suci setingkat dengan nabi. jadi saya senyam senyum saja ketika ada mentri yang dilantik, keluarganya sibuk menggelar tenda dan mengadakan syukuran. untuk bu Susi agak susah memang ketika kita tidak menjadi diri sendiri namun ketika itu didapatkan namun malah membuat gejolak bolehlah itu dikomporomikan.keep rock n roll bu!!!




    0 komentar:

    Posting Komentar