Temukan Saya

Twitter : @daenggun Facebook: Darmawansyah Gunawan E-Mail : darmawangun@gmail.com

Minggu, 27 Oktober 2013

Tagged Under:

Kenapa Harus Sepakbola?

By: Unknown On: Minggu, Oktober 27, 2013
  • Share The Gag
  • Blog ini bukan blog khusus sepak bola namun karena saya sangat cinta permainan ini maka beberapa tulisan-tulisan saya terdahulu membahas sedikit tentang sepakbola termasuk kali ini. 'Kenapa harus sepak bola?', judul ini saya angkat karena membaca dari banyaknya statemen ataupun tanggapan insan olahraga nasional di luar sepak bola yang merasa kecewa atau malahan iri melihat bagaimana sepakbola kita mendapat perhatian dan porsi lebih banyak baik dari sisi pemberitaan maupun perhatian pemerintah dan masyarakat, meskipun olahraga ini tak kunjung berprestasi. Ada anekdot yang berkembang di Indonesia bahwa kalau berpikir olahraga ya Bulutangkis,kalau mau mendunia ya Bulutangkis,kalau mau menjadi maestro ya Bulutangkis, wajarlah pendapat ini mengemuka karena sudah terbukti bagaimana Bulutangkis berkali-kali mengharumkan nama bangsa, dari kejuaran regional sampai olimpide sekalipun.

    Permasalahan Bulutangkis kita skip dulu, kita kembali "kenapa harus Sepak Bola'? pemikiran sederhananya adalah Sepak Bola adalah olah raga paling populer di Dunia termasuk di Indonesia jadi masuk akal kalau mendapat porsi pemberitaan dan perhatian lebih dari masyarakat. dari sisi Ekonomi, Sepak Bola menjadi tempat "makan" ratusan bahkan jutaan orang. Sepak Bola adalah olahraga yang mempunyai kompetisi panjang yang digelar setiap tahunnya. di Eropa rata-rata satu musim kompetisi berjalan 9 bulan bahkan di Indonesia pernah hampir menggelar satu musim kompetisi selama setahun penuh karena persolan politik (Pilkada) di daerah. Dalam 9 bulan kompetisi itu berapa banyak sektor ekonomi bisa berjalan, berapa banyak orang bisa "makan" dari situ. saya ambil contoh di Indonesia, Liga Super Indonesia di ikuti oleh 18 tim/klub dengan sistem tandang dan kandang, setiap tim memiliki jatah menggelar laga kandangnya sebanyak 8-9 kali dalam semusim. Pertandingan di gelar setiap pekan dengan kapasitas stadion yang bisa menampung puluhan ribu orang (rata-rata stadion-stadion di Indonesia berkapasitas 20-30 ribu tempat duduk), di sinilah sepakbola membuat "pasar"nya sendiri, bagaimana tukang parkir sumringah setiap pekannya,belum lagi pedagang minuman-makanan, pedagang merchandise klub2 peserta, orang-orang yang diluar sepak bola pun bisa mendapat keuntungan dari situ dan ini berlangsung setiap tahun bisa di bayangkan bagaiman siklus ekonomi dibuat oleh olahraga ini. 

    Itu baru di Indonesia yang Sepak bolanya bisa dikatakan belum meng-Industri (sedang menuju kesana), di Eropa jangan ditanya, Industri sepakbola terbesar ada di sana bagaimana uang Triliunan bisa dengan mudah diucapkan dan digelontorkan. untuk urusan ekonomi di Sepakbola Eropa tidak perlu saya jelaskan panjang lebar, yang menarik di Eropa adalah orang-orang di "balik layar" dari industri tersebut, saya membaca beberapa artikel sepakbola dan bisnis bagaimana para Konglomerat, Taipan, Investor kelas Kakap Dunia tiba-tiba terjun dan "mengepung" Sepak bola Eropa, why? apakah usaha mereka mandek dan terancam bangkrut hingga beralih ke Industri sepak bola?, apakah industri sepakbola begitu menguntungkan? dan jawabannya cukup mencengngangkan, ternyata bukan tentang raupan keuntungan besar tapi persoalan keterkenalan dan selebritas. adakah dari teman-teman yang mengenal Roman Abramovic, pengusaha yang hartanya tak akan habis sampai sepuluh turunan ini sebelum mengakuisisi Chelsea 2003 silam?, . Adakah yang mengenal Tony Fernandes pemilik Air Asia ini di Eropa sebelum membeli Queen Park Rangers?, dan yang paling anyar si Erik Tohir pengusaha muda Indonesia yg membeli saham mayoritas Inter Milan yang tiba-tiba menjadi bahan pemberitaan di Eropa.

    "Kenapa harus Sepak Bola?" mungkin sudah sedikit di jawab oleh para konglomerat kakap itu, di balik keuntungan dan selebritas yang dapat di raup dan di genggam ada misi lain mereka yang secara tersirat bagaimana nama negara mereka terangkat hanya karena  olahraga ini (sepak bola). Roman Abramovic seperti menjadi duta Rusia di Eropa, Tony Fernandes yang membuat Malaysia makin Truly Asia, bagaimana Jakarta jadi bahan perbincangan di Italia, ibu kota negara asal Erik Tohir. jika kembali kita bertanya kenapa sepak bola? dan pasti akan ada yang nyeletuk "olah raga lain juga bisa begitu kok". ok celetukan itu coba saya sanggah  dengan membandingkan Sepak Bola dengan olahraga lain terutam olahraga secara Tradisional yang sudah mengakar di beberapa negara.

    Contoh di Indonesia misalnya, berbicara Indonesia kita akan membahas lagi tentang Bulutangkis, kita punya banyak juara Dunia di olahraga ini, mengharumkan nama bangsa di dunia internasional tapi benarkah memang seperti itu adanya?. adakah yang mengenal Rudi Hartono, lilyana Natsir, Tontowi Ahmad, Taufik Hidayat  di luar orang-orang yang terlibat atau pecinta olahraga ini (Bulutangkis)?, adakah yang tau bahwa India dan Pakistan beberapa kali juara Dunia Kriket? (olahraga yang secara tradisonal dikuasai oleh negara tersebut), adakah Australia menjadi headline pemberitaan seantero dunia ketika juara Dunia Rugby?, adakah memang Basket yang menjadikan Amerika seterkenal sekarang?, adakah Rusia di kenal akibat ratu-ratu cantik Tenis mereka?, dan jawabannya tidak,tidak, eh iya iya bisa jadi bisa jadi....

    "Kenapa harus Sepak Bola?" adakah yang tidak mengenal Cristiano Ronaldo, adakah yang tidak mengenal Lionel Messi saat ini?? saya yakin dan pastikan orang yang tak pernah menonton ataupun tidak suka dengan olah raga ini akan menjawab "iya saya tau, mereka pemain bola itukan". Siapa yang tidak kenal Bambang Pamungkas di Indonesia, cewek-cewek yang taunya cuma bedakan dan Siwon Suju kalau ditanya tentang atlet favoritnya di Indonesia  pasti dengan lantang menyebut Bambang Pamungkas.

    Siapa yang pernah mendengar nama Kroasia (negara yang baru merdeka kurang lebih 5 tahun ketika itu) sebelum Davor Suker dkk   menjadi juara ketiga Piala Dunia 1998 ,ada yang pernah mendengar Ivory Coast atau Pantai gading sebelum Drogba dkk menginvasi sepakbola Eropa dan lolos Piala Dunia 2006,  ada yang mengenal Trinidad & Tobago negara asal Dwight Yorke ini sebelum mereka juga lolos Piala Dunia, sampai ada yang nyeletuk lagi, ini Trinidad & Tobago sebelah mananya Bojong Soang sih?? LOL

    Begitu dahsyatnya olahraga ini sampai Der Kaizer Frans Beckenbauer (legenda sepak bola Jerman) mengatakan jika ingin melihat kemajuan sebuah negara lihat Sepak Bolanya, pernyataan yang begitu subjektif  tapi ada benarnya mengingat sepakbola memiliki tingkat kompleksitas yang begitu tinggi. Piala Dunia sepak bola yang digelar setiap 4 tahun sekali di tonton hampir setengah populasi dunia, yang mengalahkannya hanya Olimpiade, adakah olah raga yang bisa melakukan ini  selain Sepak Bola?(sory dari tadi nanya mulu hahaha). jadi mungkin sudah terjawab "kenapa harus sepak bola?", dalam konteks Indonesia biarpun tak kunjung berprestasi tapi sepak bola nasional berhak untuk di perjuangkan,karena efek yang diberikan begitu luar biasa, olahraga ini mampu menjadi "Humas" yang sangat efektif. mudah-mudahan kedepannya Indonesia tidak lagi dengan Bali, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dan Bulutangkis namun Indonesia dengan keindahan sepak bolanya.


    0 komentar:

    Posting Komentar