“Dan yang tereliminasi malam ini
adalah Laksmi” kata yang terlontar dari mulut Adi Nugroho sang pembawa acara
dan seketika kesebelas teman lainnya mengerubungi Laksmi dan sambil terisak mereka
saling berpelukan berbagi empati karena salah satu sahabat mereka harus pulang karena tersisih dari kompetisi. Akademi Fantasi Indosiar menjadi sangat ikonik di awal millennium baru dalam dunia
televisi di Indonesia. Ajang pencarian bakat khususnya menyanyi muncul dengan
format dan tampilan yang fresh saat itu seketika menjadi fenomena baru yang
membius seantero negri. Setiap hari diruang-ruang publik semua orang
membicarakannya, pernak pernik berbau acara tersebut diburu, dan tentu saja
di ruangnya sendiri AFI adalah pemilik rating & share tertinggi.
Terbayanglah raupan keuntungan dan kesuksesan yang didapatkan Indosiar sang
empunya acara. Setelah “gempa” itu, muncullah trend di dunia televisi kita
sampai sekarang yang entah di konvensi mana itu disepakati bahwa televisi kita
punya asas “karena kamu tidak boleh sukses sendirian” dalam hitungan
sepersekian detik acara-acara serupa bermuncullan bak jamur di musim Hujan.
RCTI membeli lisensi Fremantle Media untuk membuat Indonesian Idol, TPI yang
sekarang menjadi MNC yang dari dulu dikenal TV kalangan bawah membuat acara
serupa yang sok kearifan lokal dengan Kontes Dangdut Indonesia nya (KDI) dan
hal ini terus berlanjut sampai sekarang. Karena kamu tidak boleh sukses
sendirian.
“Durhaka kepada ibu,jasadnya
ditolak bumi” menjadi salah satu judul sinetron yang pernah mewabah
dipertengahan 2000-an dan secara serentak tanpa dikomandoi terlebih dahulu, kembali semua televisi membuat hal serupa.
Tujuan awalnya memang teramat mulia (Preet) sebagai pengingat buat manusia bahwa setiap
perbuatan jahat akan ada balasannya namun karena demi memburu uang (rating)
dibuatlah serampangan, yang dulunya sebagai penjaga moral namun lamat-lamat
menjadi konyol bagaimana menggambarkan Tuhan begitu jahat dan sadis kepada
hambanya. Masih tentang sinetron ataupun serial televisi, kekonyolan terus berlanjut
di era kekinian, masih bertema religi (tampilannya namun isinya entahlah)
“Tukang Bubur Naik Haji” yang mampu tembus sampai ribuan episode di RCTI, akhirnya
SCTV dengan menggemaskan juga membuat “Emak Ijah ingin ke Mekkah” (seakan bersahutan dengan RCTI bahwa kalau mau naik haji ya ke mekkah) yang
mempopulerka trio ubur-ubur ini (Munarooooh bang Ocit datang
prepet..prepet..prepet…#nyanyi), What the hell.
Mahabarata, Hatim,Ramayana,
Jodha Akbar (serial India) kini meledak di ANTV dan kita tinggal menunggu
pesaingnya yang kini sudah muncul satu persatu tanpa malu-malu, Aladdin di
Trans 7 dan segera menyusul Naagin di MNC Tv tentu saja masih dari tanahnya Shah
Rukh khan. Sukses SCTV dengan mengkopi habis-habisan Twilight,menjadikan Aliando Syarif
jadi anak muda paling terkenal se-Indonesia lewat Ganteng-Ganteng Srigala-nya (binatang
yang di Indonesia di kebun binatang pun tak ada). Seakan tau keresahan saya
tentang Srigala akhirnya MNC Tv dengan sangat “briliant” membuat Manusia Harimau. Kenapa
tidak sekalian Ganteng-ganteng Harimau, kalau mau lebih memenuhi sok kearifan lokal
yang selama ini ditampilkan (seolah-olah) tinggal ditambahkan saja
Ganteng-Ganteng Harimau Sumatra,mantap nggak tuh. Heheu maaf kalo saya
kebanyakan serius. Karena kamu tidak
boleh sukses sendirian.
Inbox di SCTV menghidupkan
kembali acara musik di pagi hari di TV yang tengah redup ketika itu, dan mudah saja kita tebak kesuksesannya karena setelah itu Tradaaaaaaaaaaa Olga, Rafi, Luna
muncul bersama Dahsyat, Global dengan 100% ampuh (sisa-sisa kejayaan MTV
Indonesia), Hits di Trans Tv, dan klik di Antv. Karena kamu tidak boleh sukses
sendirian.
Kelatahan tidak berhenti dan
terus berlanjut, YKS (Yuk Kita Sahur) tanpa sengaja melahirkan Cesar dengan
joget fenomenalnya yang dilabeli dengan namanya sendiri, tak ingin kehilangan
moment (uang) setelah bulan puasa berlalu dengan sigap Trans Tv membuat
“sekuelnya” tetap dengan singkatan YKS namun diubah menjadi Yuk Keep smile. Setiap
bom yang meledak pasti ada serpihan yang mengikuti muncullah Campur-Campur di
Antv dan acara-acara sejenis yang tentu saja isinya sama tak ada beda. Joget,
hinaan fisik dan saling lempar tepung.
"asas" kamu tidak boleh sukses sendirian ini justru menjadikan rahasia kesuksesan untuk televisi itu sendiri. ok kamu boleh untung saya juga ikut untung. kamu lelahlah berfikir melahirkan ide biar nanti saya yang ikuti.Industri yang kejam punya cara
berpikirnya sendiri. Siapa yang tidak kreatif akan mati, namun yang berlaku di
negri ini siapa yang tidak plagiat akan mati. Selama masih mengikuti Tuhan yang
bernama Rating hal ini akan terus ada dan berulang, maka kita cuma bisa pasrah dan menikmatinya saja. Bertambahnhya stasiun televisi tidak serta merta
memunculkan banyaknya alternativ tontonan tapi hanya menambah persoalan baru. Karena kamu Tidak Boleh Sukses Sendirian
0 komentar:
Posting Komentar